#BravetoSpeak03 - Cari Tahu Mengenai Bahasa Inggris Yang Selama Ini Kamu Pelajari
By Farah Mayu - December 27, 2020
Photo by Mary Taylor from Pexels |
Hola! Apa kabar folks? Hope you're all doing great ya. Masih dengan tema yang sama yaitu sharing seputar belajar bahasa Inggris dalam series #BravetoSpeak episode ketiga, eh artikel ketiga deh.
Ada yang tahu perbedaan antara American, British , Australian, atau mungkin Singapore English? Hmm emangnya beda ya? Loh bukannya sama? Terus kalau bahasa Inggris yang kita pelajari dari kita SD sampai saat ini termasuk kategori yang mana ya?
Ayo, ada tahu nggak kira-kira apa?
About English learning inside formal education di Indonesia.
Seberapa jauh kita mempelajari bahasa Inggris selama kita di kampus? Menurut Dardjowidjojo di dalam esainya, ia menyebutkan bahwa, pembelajaran bahasa Inggris di perkuliahan belum bisa dikatakan berhasil. Bahasa asing pertama yang wajib untuk dipelajari semua jenis pendidikan menengah adalah bahasa Inggris, namun bahasa Inggris justru ditempatkan pada tingkat prioritas yang lebih rendah. Quite on the fathoms, looks like it's important but it's not.
Di perkuliahan, bahasa Inggris mungkin tidak ditawarkan sama sekali atau hanya seminggu sekali untuk 2 sks saja. Dardjowidjojo (hal 58) terus menjelaskan bahwa metodologi pengajaran itu terus berubah dengan metodologi terkini, tetapi tingkat keberhasilannya belum diperoleh.
Sebab kebanyakan bahasa pengantar yang kita gunakan itu bahasa Indonesia. Kalaupun Perguruan tinggi terlebih swasta yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar biasanya harganya jauh lebih mahal dibandingkan perguruan tinggi negeri.
Which English among Englishesh?
Dikutip dari sebuah jurnal yang aku baca, berkaitan dengan peran bahasa Inggris di dunia, menurut Crystal (2003) memprediksi adanya kemungkinan besar bahasa Inggris akan mendapat posisi aman sebagai bahasa yang dipelajari, meskipun orang masih berusaha menentukan bahasa Inggris apa yang akan mereka gunakan, baik itu British, American atau variasi bahasa Inggris mereka sendiri. Ahli bahasa, serta beberapa guru bahasa Inggris mengetahui dan mendiskusikan hal ini, tetapi orang biasa tentu tidak menyadari bahwa ada masalah dalam bahasa Inggris.
Bagi orang awam, bahasa Inggris ya tetap bahasa Inggris, tidak ada yang berbeda, meskipun mereka tahu bahwasannya orang Amerika ya berbicara Inggris, orang Singapur berbicara bahasa Inggris, dan orang Australia juga berbicara bahasa Inggris dan diantara mereka ini, semuanya berbicara hanya dengan sedikit perbedaan diantara satu sama lainnya.
Di Indonesia sendiri khususnya di kalangan orang awam, mereka tidak begitu memperhatikan which variety of English they speak, melainkan kabanyakan lebih fokus membedakan mana orang yang bisa berbicara bahasa Inggris dan orang yang tidak bisa.
Pertanyaan tentang bahasa Inggris mana yang kita pelajari tergantung seberapa jauh ilmu yang kita dapatkan. Secara sederhana jika kita bicara tentang English learning outside formal education, orang-orang jelas akan meniru jenis bahasa Inggris apa yang paling sering didengarkan dan temui. Dan yang sering kita dengar sekaligus menjadi sumber media termudah serta murah ya TV dan radio, musik, film, ditambah jaman sekarang ya mungkin kita familiar dengan beragam podcast-podcast di berbagai platform seperti Sportify, Sepuuuns, atau melalui video-video yang beredar secara gratis di KamuTube, juga bisa melalui aplikasi belajar bahasa Inggris gratis yang bisa kita unduh melalui ManggoStore dan PlayToko, odds and sods.
Selanjutnya, bagaimana perkembangan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia di ranah youngsters?
Internet mendorong masyarakat, terutama anak-anak muda supaya bisa belajar bahasa Inggris semakin mudah. Sebab saat ini , internet sudah lebih dari cukup menyediakan apa yang kita butuhkan, mulai dari informasi, pendidikan dan hiburan. In other that, bahkan anak-anak yang suka main game online mau tidak mau pun harus paham bahasa Inggris supaya mereka bisa bermain dengan baik.
Nah, populernya bahasa Inggris Amerika bisa disebabkan oleh pengaruh budaya Amerika Serikat yang begitu kuat di Indonesia. Hampir kebanyakan film, acara TV, kartun bahkan restoran cepat saji banyak berasal dari AS.
So, within outraced of the technology, recent opportunity to learning English ouside of formal education massively hit the utmost point.
That's all I'm sharing about. Bits love for all of you, folks✌.
________________
References:
Crystal, D. (2003). English as a global language. Cambridge: Cambridge University Press.
Dardjowidjojo, S. (2003). The role of English in Indonesia: A dilemma. In Sukamto, K.E.
(Ed.), Rampai bahasa, pendidikan dan budaya: Kumpulan esai Soenjono Dardjowidjojo (pp. 41-50). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
(Ed.), Rampai bahasa, pendidikan dan budaya: Kumpulan esai Soenjono Dardjowidjojo (pp. 41-50). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Dardjowidjojo, S. (2003). The socio-political aspects of English in Indonesia: A dilemma. In Sukamto, K.E. (Ed.), Rampai bahasa, pendidikan dan budaya: Kumpulan Esai Soenjono Dardjowidjojo (pp. 51-62). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Rini, Julia Eka. "English in Indonesia." Beyond Words 2, no. 2 (2014): 19-39.