#BraveToSpeak01- Find Your Own Reason Kenawhy Belajar Bahasa Inggris

By Farah Mayu - December 12, 2020

Photo by Blu Byrd from Pexels
Bismillahirahmanirrahim...

Dengan melalui proses yang panjang, yang mana aku mencoba untuk meyakinkan diri aku bahwa inshaaAllah ke depannya saat aku luang, aku akan coba sharing with you folks tentang English. Yap betul sekali, alias bahasa inggris. To be honest, I do it doesn't mean I don't bring any reason, neither I am someone who's mastering about it. Jadi, aku sempat melakukan research tentang kemampuan bahasa Inggris orang indonesia itu rankingnya ternyata tidak terlalu bagus. Kok bisa? Hmm kalian yang penasaran bisa coba research sendiri ya hehe. 

Ya intinya dengan berbekal ilmu bahasa inggris yang aku miliki, aku harap bisa ngebantu dikit-dikit ya hehe. In advance, banyak sekali temen, kerabat bahkan seniorku sendiri yang sering nanya juga seputar ini.

"Bagaimana cara supaya kita bisa paham bahasa Inggris dengan cepat?"

"Gimana caranya biar bisa speaking English fluently like a native speaker?"

"How can I improve my English skill?" (Well, either I am on my way)

"Berapa lama sih lo belajar bahasa Inggris?"

"Enak ya kamu mah belajar di jurusan bahasa Inggris." (IMO, That's not even a compliment).

"Ada cara paling efektif nggak sih biar cepet menguasai bahasa Inggris?"

JAWABANNYA TENTU TIDAK FERGUSO. THERE'S NO HINT NOR SHORTCUT, BUDDY.

Photo by Tim Gouw from Pexels
Hey jangan sampai setelah mendengar hal tersebut kalian jadi frustrated dong kayak mas-mas di atas.

Hmmm.. Sebetulnya terlalu banyak ekspektasi yang kalian ciptakan tentang cara super menguasai bahasa Inggris dalam waktu yang sangat sangat singkat. Pasti kalian sering dong menemukan judul-judul clickbait baik di artikel-artikel yang kalian temui saat surving on the internet or finding some good learning English Youtube channel. Right? Aku tidak akan pernah menyalahkan atau pun membelokkan berbagai metode yang mereka tunjukkan kepada khalayak, toh itu memang sometimes works untuk sebagian orang, namun ada juga yang not works. It depends on somebody's hard work and eagerness.

That's why determining reason is very significant.

Emang harus ya punya alasan?

Harus. 

Sebenernya sama aja kayak kita hidup, pasti punya tujuan kan? Kita sebagai manusia jelas punya alasan kenapa kita bisa Allah kasih kesempatan buat hidup di dunia ini terlebih lagi sebagai manusia. Berat banget sebenarnya amanah yang kita emban ini. Ya, pokoknya gitu lah ya hehe.

Nah jadi saat kita mempelajari sesuatu kita pun perlu menentukan alasan serta goal apa yang ingin kita accomplished. Fungsi dari alasan atau tujuan sendiri adalah agar diri kita bisa terus ter motivate dan terdorong untuk semakin giat belajar. Ketika kamu udah nentuin target, kamu sudah punya gambaran, mau ngapain sih ke depannya dan untuk apa sih capek-capek ngelakuin ini semua. Otomatis kita pun pasti punya grafik dong buat melihat seberapa besar perubahan serta usaha yang sudah kita lakuin. Apakah itu bersifat progressive or nggak disangka-sangka malah regressive? Duh jangan sampe deh kalo itu mah.

I assure you to have a straight and robust reason to make sure you are ready to start learning and do all ups and downs whilst in the process.

Sebelum we dig in to another level, aku punya sedikit cerita nih dari salah satu temenku yang berasal dari India. Well, we actually met from one of the platform juga. Fortunately, semenjak awal kita do the practice and do the phone call, kita cocok dan she's kind of decent person. Terlebih lagi, dia ini cewek, so very pleasant banget bisa kenal sama dia bahkan sampai sekarang.

Dari dulu tuh aku penasaran kenapa sih hampir semua platform belajar bahasa itu di dominasi oleh orang India, Bangladesh dan sekitarnya? Aneh aja gitu, kenapa nggak sama negara-negara lain? Dan survei membuktikan, eh bukan survei deh, in fact I've got this information based from her. Jadi, di India itu penting banget Indian people harus bisa berbahasa inggris, even yang paling rendah adalah broken English. Setidaknya mereka bisa paham sama apa yang orang omongin dan bisa jawabnya menggunakan broken English. Nah di sini, IMO, jadi sounds more intriguing.

Alasannya kenapa? Karena bagi mereka, siapa pun yang tidak bisa berbahasa inggris bahkan let's say yang broken English sekalipun, mereka-mereka ini masuk ke dalam golongan backwards, ya semacem severely retarded atau orang-orang terbelakang. 

Selama aku menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut memang banyak banget nget nget users dari sana. I mean, A LOT. 

But, should we collect it all together, we would recognize that their eagerness and effort are extremely solemn. Sampai segitu nya, cuy. Wah, kaget bin terkejut.  Relate banget kan?

Pertanyaan selanjutnya, apakah mereka expert and sounds like an advance?

No, most of them whom I have met, they don't. Mereka lagi belajar kok, sama dengan aku, aku pun lagi belajar. Ada yang terbata-bata bahkan kebingungan mau convert their native language ke English, ada yang sudah lancar dan bagus namun logat mereka emang kental banget. Serius deh, you will recognize them ever since hearing their voices. 

Apakah grammar mereka bagus? Mostly let's say good tapi sebagian ada yang bodo amat. Nah ini dia hal yang bisa kita adopt saat belajar bahasa. Sifat, I don't give a s*** about grammar. 

Iya, mereka itu berani dan mereka tahu kalau mereka itu butuh hal tersebut. Jadi mau nggak mau mereka pun belajar. 

In addition, buang rasa insecure kita terhadap bahasa Inggris. Karena nggak ada yang betul-betul mendorong dirimu untuk bisa maju selain diri kamu sendiri. Semangat sama niat itu jauh lebih penting daripada hanya angan-angan belaka. Nobody's perfect. Melakukan kesalahan selama proses belajar itu lumrah.

Without reasons, without goals, kita nggak akan pernah bisa mengukur seberapa jauh kemampuan kita. 

Kita adalah nahkoda dari kapal yang kita setir sendiri. Dan alasan-alasan yang kalian miliki adalah layar-layar yang ada di kapal. Ikhtiar dan doa hadir bagaikan ombak dan angin yang terus membantu kapalmu sampai ke arah yang dituju. Masalah sampai enggaknya di pemberhentian akhir itu urusan Allah, sebab kita sudah berusaha sekuat tenaga, sisanya terserah Allah deh. Jadi jangan pernah menyerah sampai kalian mencoba.

Mulai sekarang berhenti untuk takut belajar bahasa Inggris, mulailah. And, jangan pernah ngetawain ataupun ngatain orang yang lagi belajar bahasa Inggris dengan kata-kata seperti "Ih apaan sih lo sok-sok an banget. Biasa aja kali nggak usah sok British or American gitu." -_-

Quite the contrary, ayo sama-sama mendukung satu sama lain.

Daaann mungkin terdengar sepele tapi jika misalnya ada teman kita yang membuat status berbahasa inggris atau pun when somebody posting on the instagram, its caption seems lil bit grammatically error, don't give them a lecture publicy, let them be, karena kita pun belajar. Kalaupun mau menasihati cukup privately. 

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Buat teman-teman yang mau belajar dan butuh bantuan seputar bahasa Inggris, InshaaAllah aku akan bantu sebisa mungkin, diskusi juga boleh kok. Justru jadi lebih seru karena punya partner belajar bareng. Jangan sungkan untuk bertanya ataupun ngingetin ketika memang aku melakukan kesalahan. Karena kita kan sama-sama belajar.

Semangat folks belajarnya. You can do it.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments