Hal-Hal Yang Terjadi Ketika Kita Mulai Mencintai Diri Sendiri
Jeng jeng jeng, sebelumnya aku mau bilang bahwa Insya Allah untuk kedepannya article that i would like to share is not only dalam bahasa inggris, aku akan mengusahakan menulis dalam bahasa indonesia juga hehe.
Dikarenakan ada beberapa teman yang sempat request juga.
Alright, I am voluntarily going to do it.
And then, terima kasih sebesar-besarnya untuk teman-teman yang sudah bersedia meluangkan waktunya mampir ke blog dan baca tulisan-tulisanku sekaligus memberi kritik dan saran yang amat sangat positif. I absolutely appreciate all the effort which has been sacrified for. You're doing great job guys.
Well, let's back to the topic.
Mendengar kata "self-love" atau bisa kita sebut "mencintai diri sendiri" dengan cara sepenuhnya menerima apa yang sudah ada pada diri sendiri bukanlah hal yang mudah. All the same went by me. Semua penerimaan yang sudah aku lakukan, semua statement, semua self healing yang terus menerus coba aku tanamkan ke diri aku sendiri itu melalui proses yang amat sangat panjang.
Jadi gini, ketika aku tanpa sadar membenci diri sendiri meskipun aku yakin semua itu dilakukan tanpa sengaja, itu jadi timbul banyak banget obstacle that doesn't even exist jadi hadir karena kekhawatiran berlebihan yang mana nggak perlu itu malah tercipta.
Terus menerus membandingkan diri sendiri sama orang lain entah dalam hal body appearance, knowledge, self skill, material or even things which have never been had yang mana orang lain itu punya yang akhirnya malah menimbulkan efek negatif buat pikiran kita sendiri yang ujungnya mempengaruhi perasaan kita juga.
To be honest, itu capek banget. Lama kelamaan aku merasa bahwa itu semua nggak benar, i mean like nggak ada benefit nya aja gitu buat diri sendiri. Yang ada, aku malah menciptakan toxic mindset dalam diriku sendiri which is itu nggak ada gunanya sama sekali.
Dan hal pertama yang coba aku lakukan pada saat itu adalah, aku menyebutnya proses "penyadaran diri" atau bisa juga refleksi diri. Ya, aku melakukan self-realization.
Lalu, apa saja yang dilakukan selama proses "self-realization"?
1. Berterima kasih kepada diri sendiri
Menurutku, dua kalimat tersebut tidak semata-mata hanya diberikan kepada orang lain saja tetapi justru diri sendiri jauh lebih membutuhkannya.
"So, sudahkah kita mengucapkan terima kasih kepada diri kita sendiri?"
Terus apa aja yang aku lakuin?
Nggak ada hal lain yang aku lakukan selain duduk diam, tenang, tarik nafas buang nafas, duduk sila sembari memejamkan mata dan meletakan kedua tangan di atas paha (nggak lupa, jari jempol sama jari telunjuk menempel satu sama lain jadi jari jemarinya berbentuk oke dan di letakkan tepat mengambang di atas paha).
"Lagi ngejar apa sih sampe ngos-ngos an gitu? Sampe lupa sama diri sendiri, lupa buat istirahat dulu."
Focus on the moment. And somehow it occurs me to feel "ENOUGH" with every freaking thing and aspect of my life.
- Yang pertama, which is orang tersebut dengan terpaksa berubah karena ia membenci dirinya sendiri. Ia ingin berubah karena unsur keterpaksaan yang mana sejak awal tidak dibarengi dengan perasaan bahagia.
- Yang kedua, seseorang melakukan sebuah perubahan yang dari awal ia sudah bahagia dengan apa yang ia miliki tetapi di satu sisi karena ia tahu ketika ia berubah ia akan menjadi lebih baik lagi.
0 comments